3.8.07

Kendaraan Pribadi Dibatasi

Adang Daradjatun
Busway Diperluas dan Kendaraan Pribadi Dibatasi Penggunaannya

KOMPAS | Pembenahan sektor transportasi di Jakarta mengacu pada konsep dan indikator kota berkelanjutan. Karena itu, pembenahan yang akan dilakukan menggunakan delapan indikator sustainable city transportation system, yaitu penurunan penggunaan mobil per kapita, peningkatan perjalanan dengan berjalan kaki dan bersepeda, serta penurunan jumlah pelaju atau komuter dari dan ke tempat kerja dengan kendaraan.

Selain itu, akan dilakukan peningkatan pelayanan perjalanan terhadap jalan yang ada, peningkatan cost recovery perjalanan, penurunan ruang parkir per 1.000 pekerja di pusat bisnis, dan peningkatan jalur sepeda. Fokus utama, penyediaan moda transportasi massal yang aman, nyaman, murah, dan cepat.

Busway adalah sarana efektif untuk mendorong menyediakan transportasi umum yang aman, nyaman, dan cepat melalui bus rapid transportation (BRT) system. Busway adalah moda transportasi yang bisa diharapkan untuk mengalihkan pengguna mobil pribadi ke moda transportasi umum. Karena itu, melanjutkan program busway dan mengatasi kendala keterbatasan bus untuk mendukung sistem ini menjadi prioritas.

Busway harus dilihat sebagai suatu sistem dan bukan cuma penyediaan jalur dan pengadaan bus. Perbaikan manajemen akan dilakukan sehingga operasional berjalan lancar, mengurangi keterlambatan, menambah frekuensi bus, serta menutup pintu korupsi dan penyimpangan dalam pengelolaan busway.

Harus diperbaiki pula kualitas halte dan jalur busway yang sudah rusak. Kualitas pelayanan petugas busway ditingkatkan melalui pelatihan service excellent.

Optimalisasi dan pembenahan busway sebagai BRT dan pembenahan sarana transportasi umum akan diikuti dengan merintis penetapan tarif untuk mobil pribadi yang melewati jalan tertentu secara elektronik. Mekanisme ini diharapkan efektif mengurangi kepadatan mobil pribadi di jalan utama Ibu Kota.

Akan didorong kerja sama dengan pihak swasta pengelola angkutan umum dan pengembang perumahan untuk penyediaan bus pengumpan (feeder) yang mendukung keberadaan busway.

Sebagai bagian dari kerja sama membangun busway sebagai suatu sistem, akan disediakan lahan parkir di pintu masuk kota untuk perpindahan kendaraan pribadi ke busway atau feeder. Dengan lahan itu, diharapkan pengguna mobil pribadi dari komuter luar kota meninggalkan kendaraan pribadi dan beralih ke busway atau feeder busway ketika masuk ke Jakarta. Tujuannya mengurangi kepadatan mobil di ruas jalan Ibu Kota.

Saya akan mengoptimalkan sarana perkeretaapian melalui kerja sama dengan PT Kereta Api (KA) yang dimungkinkan Undang-Undang Perkeretaapian. Akan dirintis pengoperasian KRL AC yang menghubungkan Jakarta dengan daerah satelitnya. KA masih sarana transportasi massal yang efektif untuk mengangkut penumpang dalam jumlah banyak, cepat, dan murah. (KSP/ONG)

No comments: