Pengusaha Menerima Pengalihan Trayek Koridor II dan III
TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Organisasi Perusahaan Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Herry Rotti menyatakan para pengusaha bus kota dapat menerima rencana pengalihan trayek bus yang bersinggungan dengan jalur busway koridor II (Pulogadung?Harmoni) dan koridor III (Harmoni?Kalideres).
"Yang ribut-ribut biasanya pengemudi karena pendapatannya berkurang," kata dia di sela acara Rapat Kerja Daerah I Organda DKI, di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, kemarin.
Pengalihan trayek itu rencananya baru akan dilakukan saat armada pada dua koridor sudah beroperasi sepenuhnya pada bulan April mendatang. "Konsepnya sudah ada, tetapi masih berupa pengkajian," jelas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman, Jumat lalu.
Sebanyak 29 trayek angkutan umum dengan 309 armada bersinggungan dengan jalur dua koridor tersebut. Untuk koridor II, terdapat 17 trayek dengan 179 armada milik perusahaan bus PPD, Steady Safe, Mayasari, dan Metromini. Sementara di koridor III terdapat 12 trayek dengan 123 armada milik PPD, Mayasari, dan Steady Safe.
Menghadapi kenyataan para pengemudi mengalami pengurangan pendapatan akibat pengalihan trayek, kata Herry, para pengusaha tidak tutup mata. "Semua akan disesuaikan," tukasnya. Untuk langkah penyesuaian ini, pihaknya akan melakukan survei kemungkinan penurunan pendapatan.
Menurut Herry, pihaknya sudah dilibatkan dalam pembahasan rencana pengalihan trayek itu. Para pengusaha tidak bisa berbuat banyak karena sudah dilibatkan dalam konsorsium pengelola busway koridor II dan III, PT Transbatavia.
Perusahaan bus yang memiliki rute bersinggungan 100 persen dengan dua koridor itu, dia menjelaskan, sudah bergabung dalam konsorsium. "(Persinggungan) di bawah 100 persen juga akan bergabung tetapi bertahap," ujarnya.
harun mahbub
No comments:
Post a Comment