13.11.07

Mixed Traffic

Sebanyak 55 lokasi busway yang tersebar di 10 koridor untuk sementara dapat digunakan umum atau campuran. Langkah ini untuk mengendalikan sekaligus mengurangi kemacetan serius yang terjadi di 112 simpul di lima wilayah.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Nurachman menegaskan hal ini kepada SH, Senin (12/11) siang, di tengah acara gelar pasukan yang akan diterjunkan di lima wilayah untuk mengendalikan kemacetan. Gelar pasukan di Lapangan Monas itu dipimpin Kapolda Metro Jaya Irjen Adang Firman.

Menurut Nurachman, jalur-jalur bus yang dapat digunakan untuk umum ini tersebar
di koridor I ada satu lokasi,
koridor II ada enam lokasi,
koridor III ada empat lokasi,
koridor IV ada tiga lokasi,
koridor V ada dua lokasi,
koridor VI ada tiga lokasi,
koridor VII ada tiga lokasi,
koridor VIII ada 12 lokasi,
koridor IX ada 16 lokasi dan
koridor X sebanyak lima lokasi
sehingga secara keseluruhan ada 55 lokasi busway dijadikan campuran yang bisa dipakai umum.

''Ini sifatnya sementara, dalam upaya mengendalikan 12 simpul kemacetan serius yang terjadi di wilayah DKI,'' ujar Nurachman.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs Adang Firman, dalam apel yang berlangsung di Monas, Senin, yang diikuti aparat kepolisian, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Dinas Ketenteraman dan Ketertiban (Tramtib) DKI Jakarta mengatakan, lebih dari 5.000 aparat akan diterjunkan di titik-titik kemacetan itu untuk mengendalikan dan mengatur lalu lintas.

Para petugas selain menjaga di titik rawan kemacetan, mengatur lalu lintas, juga bisa mengalihkan dan membolehkan kendaraan lewat jalur-jalur tertentu. Petugas yang diterjunkan di lapangan akan memberikan prioritas pada koridor busway yang sedang dibangun. Mereka akan memberikan informasi, pengaturan dan pasang tanda-tanda lalu lintas.

Laporkan Warga
Pada perkembangan lain, Kepada Dinas Tramtib DKI Jakarta, Haryanto Bajuri, Senin (12/11) malam, melaporkan seorang warga Pondok Indah ke Polres Jakarta Selatan dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan.
Warga itu ditengarai menghina Haryanto dan Dinas Tramtib setelah perundingan di Pospol Pondok Indah antara pihak Pemda dan sekitar 10 warga membahas busway koridor VIII tak mencapai titik temu.

Ditemui wartawan di Polres Jakarta Selatan, Bajuri mengatakan dirinya tak mengenal orang yang dilaporkannya itu. “Tidak diketahui namanya, tapi saya bisa mengenali orangnya,” ujar Bajuri.

Pantauan SH beberapa jam setelah kejadian berlangsung, para pekerja di bawah pengawasan aparat Tramtib dan kepolisian, kembali meneruskan proyek busway yang beberapa hari lalu sempat dihentikan warga.

Sementara itu, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, kuasa hukum warga Pondok Indah Wilmiar, mengatakan gugatan oleh Kepala Dinas Tramtib hanya sebuah gertakan. Wilmiar mengatakan warga yang memang tak siap dengan kehadiran ratusan petugas Satpol dan Linmas yang datang menggunakan puluhan kendaraan operasional, memilih mengalah.

“Nanti malam kita lihat bagaimana aksi warga. Kami akan kembali memblokade,” katanya. [Sinar Harapan]

No comments: