12.7.07

KA sudah seperti busway

Lebih Canggih dan Lebih Nyaman
Angkutan masal kereta api (KA) jalur ganda (double track) jurusan Tanah Abang-Serpong sudah banyak berbenah. Setelah jalur sepanjang 23 km tersebut diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa waktu lalu, kini giliran tiket elektronik dioperasikan di sepanjang stasiun yang dilintasi jalur tersebut. [Foto: detikfoto]

Pengoperasian tiket elektronik menjadi harapan banyak pihak. Pasalnya, angkutan KA selama ini terkesan kumuh, tidak disiplin dan banyak penumpang ilegal. Predikat tersebut memang sulit dilepaskan mengingat angkutan itu didominasi golongan menengah bawah. Budaya numpang nunut (naik tanpa tiket) sudah benar-benar tertanam dalam benak para pengguna KA langganan. Tak heran jika selama bertahun-tahun, ribuan penumpang KA ilegal menjadi teman akrab gerbong-gerbong tua yang telah berumur puluhan tahun.

Namun, PT Kereta Api bersama pemerintah telah banyak berbenah. Dalam beberapa dekade terakhir, upaya peremajaan KA telah banyak dilakukan. Termasuk upaya mendatangkan gerbong eks Tokyo yang relatif jauh lebih baik daripada gerbong saat ini. Selain itu, upaya pembangunan track ganda serta empat track menjadi prioritas untuk menambah kapasitas angkut serta mencegah terjadinya kecelakaan.

Rencana pengoperasian tiket elektronik memang sudah sejak lama. Jauh sebelum pembangunan jalur double track tersebut, mengingat tingginya angka kebocoran tiket penumpang. Hampir sekitar 30 persen, penumpang KA tak membeli tiket atau melakukan kecurangan. Baik dengan membeli tiket tapi tidak sesuai tujuannya maupun bayar di atas kepada kondektur.

Penambahan 1.500 petugas dari PT Kencana Lima sudah banyak membuktikan tingginya angka kebocoran tersebut. Saat ini penambahan jumlah penumpang terus naik hingga mencapai angka 27 ribu per harinya. Upaya sterilisasi terus dilakukan petugas di setiap stasiun. Para pihak yang tidak berkepentingan di dalam stasiun dilarang keras memasuki stasiun.

Kepala PT KA Daops I Jakarta Yudarso Widyono mengatakan, untuk mencegah kebocoran, dilakukan renovasi stasiun. Satu stasiun dianggarkan Rp 900 juta. Meski jumlah tersebut jauh dari nilai cukup, minimal bisa membuat stasiun steril, bersih dan nyaman. Secara bertahap, rencananya, seluruh stasiun bakal dirovasi. Untuk menunjang aksi tersebut, pengerahan petugas tidaklah cukup. Di situlah tiket elektronik memiliki makna setelah penataan dilakukan sebelumnya.

Setelah tiket elektronik dioperasikan, PT KA juga menambah jumlah tingkat kepadatan lalu lintas dengan pengerahan 10 KA baru. Sehingga, untuk jalur Tanah Abang-Serpong per harinya terdapat 42 KA yang melintas. Sebelum dioperasikan hari ini, kemarin telah dilakukan pengecekan di sejumlah stasiun sepanjang jalur tersebut.

Kahumas PT KA Jabotabek Akhmad Sujadi menyebutkan, setelah alat tiket elektronik dicek satu per satu, hari ini dipastikan tiket elektronik dioperasikan. Dia mengatakan, untuk mengantisipasi jumlah ledakan di sejumlah stasiun padat penumpang, beberapa stasiun telah disiapkan tiket elektronik di setiap stasiun besar masing-masing 6 ribu tiket seperti Stasiun Serpong, Stasiun Sudimara serta Stasiun Tanah Abang. Sehingga, tingkat kedisiplinan penumpang akan semakin bertambah. "Kami tak muluk-muluk. Tambah 5 persen saja sudah bagus. Itu dari 27 ribu penumpang per harinya," kata Sujadi saat ditemui di Stasiun Serpong kemarin.

Permasalahan klasik yang dihadapi PT KA selama ini adalah bocornya pemasukan dari tiket karena sebagian pengguna jasa ini tidak membayar. Yang kedua adalah ulah oknum petugas KA yang menarik pembayaran di atas KA dan tidak dimasukkan kas negara. Kebocoran ini akibat tak membayar tiket ini diperkirakan sebesar 45 persen dari jumlah penumpang per tahun. Namun setelah dilakukan sosialisasi serta penindakan terhadap mereka penumpang gelap di KA, maka jumlah tersebut dapat ditekan hingga tersisa sekitar 15 persen. "Sisa ini yang terus kita tekan salah satunya dengan penggunaan tiket elektronik ini. Terkait oknum yang melakukan pungli, kami akan membenahi secara bertahap," kata Sujadi.

Lalu bagaimana tanggapan penumpang KA? Benarkan tiket elektronik memberikan kenyamanan. "Tak apa-apa jika diterapkan tiket elektronik. Asalkan seluruh KA bisa diganti AC semua. Sebab, selama ini KA banyak yang tidak tertutup, para pegasong banyak berkeliaran. Penuh sesak, berdiri, banyak copet dan gelandangan," kata Anita, pengguna KA langganan Serpong-Tanah Abang yang biasanya kerap meluncur dari Serpong pukul 05.00 itu.

Dengan mengganti KA dengan AC, tentu saja akan menambah kenyamanan. Sebab, jika hanya menerapkan tiket elektronik tanpa diikuti peremajaan KA, dapat dipastikan uasaha membuat kenyamanan tersebut hanya sepihak. Nyaman di kereta api, tidak nyaman di penumpang. Sehingga, penerapan tiket elektronik harus berbarengan dengan peremajaan seluruh KA. "Agar bisa benar-benar seperti busway. Tiket elektronik, dalam bus juga AC. Cuma busway saat ini juga sudah jelek. Berdesakkan. Saatnya kereta api memberikan pelayanan terbaik agar bisa mengungguli busway," tambah Nisa, penumpang satu jurusan dengan gadis cantik itu. (anz/aak/far) - www.indopos.co.id

No comments: