25.10.07

DPRD menolak 1


DPRD Tolak Pemasangan Portal di Halte Busway

Rencana pemasangan portal otomatis di halte busway, yang digagas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ditolak atau ditentang DPRD. Bahkan Ketua Komisi D (Bidang Pembangunan) DPRD Sayogo Hendrosoebroto menuding bahwa wacana itu sebagai proyek buang-buang uang.

"Rencana itu semakin jelas nuansanya cuma menciptakan proyek. Ide itu latah dan pasti akan kontraproduktif. Yang penting seharusnya bagaimana menegakkan hukum bagi pengendara mobil dan sepeda motor yang menyerobot jalur busway, bukan memasang portal. Toh mereka yang melintasi jalur busway itu cuma satu dua orang," ujar Hendrosoebroto dengan nada jengkel.

Komisi D akan menolak ide tersebut bila kelak diminta persetujuan kepada Dewan. "Jangan harap kita akan menyetujui rencana itu. Dan, saya heran, aparat Pemprov DKI itu tidak pernah memikirkan bagaimana program busway untuk pelayanan yang terbaik buat masyarakat. Seharusnya berpikir bagaimana kualitas pelayanannya terus ditingkatkan, kok justru berupaya menciptakan proyek-proyek dari keberadaan busway itu," kata Hendro.

Politisi senior dari PDIP itu mengibaratkan ide pemasangan portal tersebut memagari rumah tinggi-tinggi supaya tidak kemalingan, padahal seharusnya dijaga saja rumah itu.

"Kita ingin ada evaluasi secara menyeluruh proyek busway dari koridor I-VII. Tetapi hal itu tidak pernah dilakukan. Anehnya, Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta minta dinaikkan tarif tiketnya."

Sebelumnya diberitakan, jika beton di tengah jalur busway berguna mengganjal mobil penyeborot busway, maka motor bakal dihadang oleh portal otomatis. Portal itu naik turun seperti halnya yang terlihat di area parkir di gedung-gedung modern.

Kasubdis Teknis Lalu Lintas Jalan Dishub DKI Jakarta, M Akbar, Selasa (23/10) lalu mengatakan, portal itu akan dipasang di setiap halte busway. "Nanti, kalau buswaynya lewat, portal akan otomatis turun. Portal tidak akan terangkat-angkat sampai busway lewat lagi dan kalau motor lewat di situ, harus menunggu busway lewat," ucap Akbar.

Sementara itu, seorang pengendara sepeda motor, Casmito, tewas ditabrak truk di Jalan Latumenten, Tambora, Jakbar. Casmito sebelumnya terjatuh setelah menyenggol separator busway, lalu sebuah truk melintas dan melindasnya.

Seperti dilansir Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Rabu (24/10), kejadian naas itu terjadi pada pukul 10.30 WIB. Menurut saksi mata, Ubeyd Badry, Casmito sedang melaju dari arah utara menuju selatan. Tak jauh dari jembatan Tambora, motor plat B 6988 SAP yang dikendarai pria berumur 34 tahun itu menyenggol separator jalur busway. (Yon Parjiyono - Suara Karya)

No comments: