15.8.07

Sistem tiket dan tarif

Pemda Diminta Perbaiki Sistem Tiket “Busway”

SINAR HARAPAN - Ketua Forum Warga Kota Jakarta, Azas Tigor Nainggolan, meminta Pemda Jakarta tidak sekadarnya saja menaikkan tarif busway. Gubernur Sutiyoso diharapkan memberlakukan sistem tiket yang jelas sebelum ongkos busway baru dibebankan kepada penumpang.
“Jangan buru-buru menaikkan tarif. Gubernur harus memberikan kejelasan dan menetapkan dulu sistem ticketing sebelum menaikkan tarif. Jangan sampai memberatkan penumpang,” kata Tigor ketika dihubungi SH, Selasa (14/8) siang.

Dia menyebutkan, ada banyak sistem tiket yang telah diterapkan di sejumlah negara yang dapat diaplikasikan di Jakarta. Misalnya sistem tiket di Australia. Di Negeri Kanguru ini berlaku tarif tiket yang disesuaikan pada waktu. Satu tiket hanya berlaku untuk satu jam saja. Sistem semacam ini dapat diterapkan di Jakarta, asalkan diiringi dengan sistem waktu yang jelas.
“Untuk memberlakukan sistem ini harus diiringi perbaikan sistem waktu. Sebab, sistem waktu busway di Jakarta masih belum jelas dan harus ikut dibenahi,” katanya.

Sementara itu, sistem tiket pada transportasi kereta api di Jepang yang berlaku berdasarkan region juga bisa diterapkan di Jakarta. Misalnya, satu tiket berlaku untuk satu koridor. Untuk pindah ke koridor lain, penumpang harus kembali membayar tiket baru.

Sebelum menaikkan tarif, pemerintah diharapkan melakukan audit keuangan badan layanan umum (BLU) Transjakarta. Subsidi sebesar Rp 210 miliar dari Pemda Jakarta kepada BLU sepatutnya dapat menutupi seluruh pengeluaran dan beban BLU. Menurut penghitungan Organda Jakarta, harga tiket Rp 3.500 per orang masih cukup mahal dengan perhitungan bahwa per kilometer penumpang hanya dibebankan sekitar Rp 2.800.

Pembahasan Gagal
Sementara itu, DPRD Jakarta kembali menunda pembahasan tarif TransJakarta karena baru mendapat data pendukung dari Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta pada rapat yang berlangsung di Gedung DPRD Jakarta, Selasa (14/8) siang.

Wakil Ketua DPRD Jakarta, Maringan Pangaribuan usai rapat yang dihadiri juga dari Dishub Jakarta, Pemda Jakarta serta Dewan Transportasi Kota (DTK) Jakarta mengatakan, Dewan belum bisa memutuskan soal tarif baru TransJakarta karena angka-angka dan data baru baru diterima Selasa siang.
Dia menambahkan, pembicaraan mengenai rencana kenaikan tarif TransJakarta itu baru akan dilanjutkan Selasa pekan depan.

Sedangkan, Kepala Dishub Jakarta Nurrachman usai rapat mengatakan, pihaknya siap melengkapi semua data yang dibutuhkan DPRD Jakarta sehingga pembahasan pada Selasa pekan depan berlangsung lancar.
(romauli)

No comments: