11.1.07

Refleksi Busway

Dari suaratransjakarta:

REFLEKSI BUSWAY - RENUNGAN AWAL TAHUN 2007

Deddy Arief


Dear All Milisers & Profesional Tije,

Terasa ada sesuatu yang hambar apabila di awal tahun yang baru ini kita tidak mencoba untuk turut bersama-sama merenung atas segala perbuatan, sikap dan tingkah laku yang telah kita lakukan di tahun-tahun sebelumnya. Renungan awal tahun ini tentu bukan hanya menilik atas segala perbuatan kita yang semata baik, bersifat ibadah ataupun amal saja, namun justru yang lebih hakiki adalah berupa refleksi total kita akan segala keburukan, kezaliman, kealpaan, kesalahan, kesombongan, penistaan, penganiayaan dan dosa-dosa yang sesungguhnya tak tertawarkan patut terbuang jauh-jauh dari segenap sendi kehidupan dan perilaku kita, khususnya dalam menyongsong hari depan. Hari ini haruslah selalu lebih baik dari hari kemarin.

Semua keluhan dan kritik yang terungkap di milis ini hendaknya menjadi renungan yang mendalam bagi segenap insan dan jajaran institusi yang bertanggung jawab dalam membina, merencanakan, mengelola, mengoperasikan dan merawat sistem busway yang kita cintai ini. Alih-alih menyelesaikan carut marutnya masalah transportasi di kota tercinta ini hendaknya tidaklah dengan menggali dan mencuatkan masalah yang baru ataupun mengabaikan kepentingan masyarakat luas, terlebih pengguna jasa busway itu sendiri.

Bahwa perjalanan masih jauh dan panjang, tentu perlu disadari oleh semua pihak,

Bahwa benturan akan semakin keras, tentu perlu disikapi secara lebih arif,

Bahwa disiplin dan kerja keras akan semakin lebih dituntut, tentu perlu diikhtiarkan dan diwujudkan secara nyata.

Semoga tiada tim investigasi kecelakaan yang perlu dibentuk khusus pada busway.

Semoga tiada titik air mata awak/penumpang, seperti yang dialami para pramugari akhir-akhir ini dalam setiap doa mereka menjelang take off.
(tentu miris hati ini membayangkan para pramugari nan ayu tersebut terhimpit dalam keterpaksaannya setiap kali mereka hendak menunaikan tugas).

Semoga tiada operator & regulator yang memaksa pramudi memacu bus demi selisih argo & kapasitas penumpang yang tak berarti.
Sekedar anekdot, konon ada pemuka agama yang ditolak masuk surga karena seluruh peserta ceramahnya selalu tertidur. Sebaliknya para pengemudi mikrolet dan metromini yang ngebut, ugal-ugalan, serobot sana sini justru dipersilahkan masuk surga, karena semua penumpangnya yang ketakutan jadi selalu berdoa dengan khusyu dan sungguh-sungguh.
Semoga tiada para pramudi busway yang menjadi kawan baru mereka..

Sekedar catatan akhir, gambar-gambar pada link berikut ini mudah-mudahan dapat memudahkan kita semua dan para pengguna busway pada umumnya dalam melakukan perjalanannya sehari-hari. Klik gambar terkait untuk memperbesar, kemudian klik 'Actual Size' icon pada internet explorer atau pada Window Explorer untuk melihat detailnya.
www.pamintori.com/refleksi-JUMTS


Potensi kapasitas angkut penumpang total dari 7 koridor sistem busway yang insya Allah terimplementasikan diawal tahun ini adalah 3,23 juta perjalanan penumpang/hari.
Daya angkut ini ekivalen dengan 68,7% dari seluruh perjalanan orang yang saat ini berlalu-lalang di wilayah DKI dan telah menyita seluruh ruang jalan kota dengan tebaran polusi dan jutaan liter pemborosan bahan bakarnya.
Betapa nyamannya jalan raya, udara kota dan seluruh sendi kehidupan kita, apabila 68% pengguna jalan raya tidak menyesakinya.
It's a real livable city, Jakarta akan benar-benar menjadi kota yang layak huni dan manusiawi bagi warganya.

Namun, potensi tersebut hanya akan teronggok menjadi potensi semata apabila tidak didaya-gunakan secara maksimal. Jumlah bus yang saat ini mampu disediakan hanya akan mampu mengangkut tidak lebih dari 210 ribu penumpang per hari (dibawah 10% dari total kapasitas angkut sistem). Tentu diperlukan terobosan-terobosan baru dalam pengadaannya.

Mudah-mudahan bermanfaat, membantu dan tidak menyesatkan.
Wass - DA

No comments: