26.4.07

Penalosa tentang TransJakarta

Mantan Wali Kota Bogota,Kolombia Enrique Penalosa menyatakan busway di Jakarta masih perlu pembenahan. Ini penting agar moda transportasi massal itu menjadi idaman masyarakat.

"Saya menilai busway di Jakarta sudah baik. Namun, ada beberapa hal yang diperbaiki di antaranya busway harus bisa mengangkut banyak orang, lebih cepat, dan terintegrasi dengan kendaraan nonbusway,” bebernya seusai bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Balai Kota, kemarin.

Dia mengakui, jaringan busway memang sudah terbangun hingga mampu mempersingkat jarak tempuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Sayang, belum mampu menampung penumpang dalam jumlah banyak, sehingga penumpang dipaksa menunggu lama di halte busway atau beralih ke angkutan umum.

"Untuk itu, pengadaan dan penambahan mutlak dilakukan guna melayani kepentingan umum,” ungkapnya. Persoalan lainnya, seusai berkeliling Jakarta dengan busway, dia menilai kedatangan busway dari satu halte ke halte selanjutnya masih lambat. Artinya, busway selalu melebihi batas waktu tunggu yang ditentukan yakni sekitar 5–10 menit.

”Saya melihat ada antrean, ini berarti mereka menunggu lebih dari 10 menit. Nantinya, busway diharapkan meluncur lebih cepat,” ucapnya.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menyadari busway memang belum menampung penumpang dalam jumlah banyak. Maka itu, salah satu koridor yakni koridor V (Kampung Melayu–Ancol) akan menggunakan bus Transjakarta gandeng. ”Rencananya, pada Juni 2007 bus gandeng rakitan dari China datang ke Pelabuhan Tanjung Priok,”katanya.

Dia menjelaskan, kapasitas tempat duduk bus gandeng dengan merek Cumins Wanghai tersebut antara 160–170 orang. Jumlah keseluruhan bus gandeng yang akan beroperasi mencapai 30 unit. "Jika sukses akan dilanjutkan penggunaan bus gandeng pada koridor I (Blok M–Kota)," ucapnya. Bus gandeng akan meningkatkan daya angkut penumpang sekitar 200 orang per sekali jalan.Keandalan bus ini terletak pada teknologi poros tengahnya yang mampu membuat bus tersebut bermanuver layaknya bus single cabin. Sementara kesulitannya terdapat pada pintu bus yang berada di bagian kiri.

Sedangkan bus Transjakarta yang kini beroperasi,memiliki pintu di kedua sisinya menyesuaikan dengan pintu halte busway. Pakar Transportasi Darmaningtyas mendukung sistem manajemen busway dibenahi secara menyeluruh. ”Siapa pun berhak naik busway, sebab lebih efisien dan efektif untuk menghindari macet serta mempermudah jarak tempuh,”katanya.

Bahkan,dia meminta Dishub dan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta segera melengkapi penyediaan armada busway yang saat ini masih kurang di koridor I–VII.Minimnya armada membuat penumpang menjadi korban menunggu lama di halte. ”Selain itu, pendukung lain seperti marka jalan, separator, dan halte, juga harus dibenahi supaya busway bisa beroperasi dengan nyaman. Tak hanya itu,pengemudi yang masuk jalur busway harus ditindak tegas.”(Koran Sindo)

No comments: