11.1.06

Diharap bergabung dengan Transbatavia

beritajakarta | 11-01-2006 | Sebanyak 29 trayek bus kota diharapkan bisa bergabung dalam konsorsium PT Transbatavia. Sebab, para operator bus kota itu kini resah karena trayek mereka akan dihapus karena bersinggungan dengan busway koridor II dan III.
Keinginan ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organda DKI Jakarta, Herry Rotty, di sela-sela Mukerda I DPD Organda, di Jakarta, Rabu (11/1).

Saat ini, kata Herry, baru empat operator bus yang bergabung dengan Transbatavia.Keempat operator itu, yaitu PPD, Steady Safe, Mayasari Bakti, dan Metro Mini. Seharusnya, lanjut Herry, angkutan lain juga diikutsertakan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.

"Angkutan lain seperti Kopaja, mikrolet, Kopami Jaya, serta Koperasi Wahana Kalpika (KPK) harusnya juga ikut bergabung dengan Transbatavia," kata Herry.

Pada kesempakatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan DKI Jakarta, Nurachman mengatakan, tidak tertutup kemungknan angkutan umum lainnya tersebut bergabung dengan Transbatavia. "Tapi, untuk koridor II dan III konsorsiumnya tetap Transbatavia," jelas Nurachman.

Ketika ditanya bagaimana nasib penumpang jika angkutan lain itu tidak bergabung dengan Transbatavia karena busway hanya beroperasi hingga jam 22.00 WIB, Nurachman mengatakan masalah ini sedang dikaji. “Kita akan lihat kondisi di lapangan. Masalah ini perlu pengkajian lebih dalam,” ungkapnya.

Dia mencontohkan, di luar negeri transportasi masal ini beroperasi hingga pukul 24.00 WIB. Sehingga hampir tidak ada penumpang yang terlantar. Karena itu, masalah ini akan dipikirkan lebih lanjut.

Seperti diberitakan, pengoperasian busway koridor II dan koridor III secara tidak langsung akan menyebabkan pengalihan trayek sejumlah operator bus kota. Sebab, seperti koridor I dulu, ada sejumlah trayek yang akan tergusur karena bersinggungan dengan jalur busway koridor II dan koridor III. Trayek yang bersinggungan dengan busway koridor II dan III itu diperkirakan mencapai 29 trayek dengan jumlah 302 unit bus.

Namun, kata Nurachman, pengalihan trayek ini baru dilakukan setelah armada busway koridor II dan III beroperasi sepenuhnya April mendatang. “Kemungkinan operator-operator bus yang tergusur itu akan dijadikan feeder (bus penghubung-red),” ujar Nurachman.

Jumlah trayek yang bersinggungan pada koridor II dan III itu diperkirakan mencapai 50 persen hingga 100 persen. Di koridor dua terdapat 17 trayek yang dilayani 179 bus dan koridor tiga sebanyak 123 bus dengan 12 trayek. Kemungkinan besar, rute yang bersinggungan di bawah 50 persen dari dengan busway akan diubah menjadi feeder.

No comments: