31.3.05

Penertiban Koridor II

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pembongkaran bangunan di Jalan Perintis Kemendekaan, kelurahan Pulo Gadung untuk jembatan penyeberangan orang (JPO) angkutan umum trans Jakarta, berlangsung aman. Lima bangunan rumah dengan panjang 45 meter dan lebar 6 meter, dibongkar.

"Warga membongkar sendiri," kata Yusmin Simanjuntak, Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Ketentraman dan Ketertiban, Kamis (31/3). Lagipula, telah ada pemberitahuan dua minggu sebelumnya.

Besok, menurut dia, akan ada pemantauan kembali ke daerah tersebut untuk melihat apakah benar warga telah membongkar sendiri bangunan milik mereka.

Sementara itu, Staf Teknik Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, A. Eman mengatakan, untuk sementara ini pembongkaran cukup. "Nanti akan dibangun lagi JPO di depan RS Mediros, menunggu pembebasan tanah dari dinas PU," katanya. Pembangunannya akan dimulai antara Mei-Juni.

Ia mengatakan, kendala utama untuk pembangunan koridor II trans Jakarta ini adalah lahan.

Nofi Triana Firman
more

28.3.05

Traffic law

The Jakarta Post

It is great to see ideas on dealing with the gridlock in our nation's capital city. The monorail and busway should provide excellent solutions if they are implemented extensively and managed professionally.

For visitors and residents who do not own a car it is impractical to travel outside Jakarta. Public transportation is very dirty and slow. Taxis are convenient and would be an excellent choice for people wishing to go to Puncak, Anyer, Merak or Pelabuhan Ratu.

Unfortunately there is a strange law that forbids taxis past Ciawi, Bekasi and Tanggerang. As a resident of Jakarta who has relied on taxis for years, I will have to buy a car this year because of the convenience of out of town travel.

Rather than encourage people to buy cars, maybe the local government can look into reforming the taxi boundary law, prohibit smoking on public transportation, implement busway and MRT routes that interconnect all over Jakarta, including the airport. At the present rate of traffic flow, it is faster to walk in many places.

MARK OGILVIE, Jakarta more

4.3.05

Tarif Busway Berdasar Jarak

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Badan Pengelola Trans Jakarta Irzal Djamal mengaku sedang menggodok penggunaan tarif bus jalur khusus (busway) berdasarkan jarak (distance based tarrif). Menurutnya, dibeberapa negara seperti Australia dan Singapura telah sukses menerapkan sistem ini.

Dia menambahkan, usulan ini digunakan untuk mengantisipasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Kenaikan BBM, kata dia, memungkinkan membawa dampak terhadap kenaikan tarif busway. "Kalau sistemnya sama, tarif jauh atau dekat bayarnya sama, subsidinya jadi tambah besar," kata Irzal di balai Kota, Jumat (4/2).

Irzal menambahkan, sistem ini telah diterapkan pada kereta api dalam kota di Jakarta. "Kalau penumpang naik dari Depok turun di Lenteng Agung, biayanya lebih murah, " katanya. Kendati begitu, pemikiran ini belum sampai kepada perhitungan angka.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pengelola Transjakarta belum menerima usulan kenaikan tarif dari JET Trans sebagai operator. Selama ini, kata dia, pemerintah DKI Jakarta memberikan subsidi sebesar Rp 80 per orang.

Sebagaimana diberitakan, pemerintah pusat telah menaikan harga BBM mu;ai 1 Maret lalu. Kenaikan ini menimbulkan berbagai kemungkinan termasuk kenaikan harga angkutan kota termasuk busway.

Ewo Raswa-Tempo
more