Proyek Busway sementara dihentikan.
2008, “Busway” Disetop Sementara
Ketua DPRD Jakarta, Ade Surapriyatna menegaskan, tahun 2008 proyek busway disetop sementara. Kesempatan itu akan digunakan Pemda untuk mengevaluasi secara menyeluruh 10 koridor yang ada sekaligus menata agar busway benar-benar memberi pelayanan yang nyaman dan aman.
Penegasan itu disampaikan Ade kepada SH, Selasa (6/11) siang. Ia mengatakan, selama kurun waktu itu, Pemda harus mengevaluasi proyek busway yang ada sambil memperbaiki yang perlu dilakukan.
“Kalau ada yang harus diperbaiki atau dibenahi tidak berarti tidak konsisten. Bisa saja ada yang kurang pas dan perlu diperbaiki. Demi kepentingan rakyat tidak perlu ragu untuk memperbaiki,'' kata Ade.
Selama setahun ini, juga digunakan untuk mengefektifkan koridor yang ada, menata angkutan umum maupun menyediakan feeder busway. Dengan evaluasi secara menyeluruh akan memberi dampak yang baik sehingga pembangunan busway pada tahun berikutnya, 2009 menjadi lebih baik.
Busway tidak ditolak karena itu penting untuk rakyat. Hanya saja, harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik sehingga tidak menimbulkan dampak kerugian yang besar bagi rakyat Jakarta. ”Tahun 2008, tidak ada alokasi anggaran untuk busway karena perlu disetop sementara,” tambahnya.
Hal senada dilontarkan Direktur Institut Studi Transportasi, Darmaningtyas. Menurutnya, tahun 2008, proyek busway dihentikan dulu. Dalam waktu setahun dipergunakan untuk mengevaluasi, sosialisasi proyek busway yang akan dilaksanakan tahun 2009 termasuk pula harus menyiapkan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal).
Namun demikian, dia mengatakan, untuk koridor 8, 9 dan 10 yang sedang dibangun harus tetap diteruskan dan tidak boleh dihentikan, apalagi dibatalkan. Bila dihentikan akan berdampak sangat buruk. Tahun 2009 pun kalau dibangun proyek busway, tidak perlu harus serentak untuk beberapa koridor. Pembangunan bisa dilakukan bertahap sehingga kemacetan tidak berdampak luas.
Sementara itu, Gubernur Jakarta Fauzi Bowo, usai rapat evaluasi proyek busway yang melibatkan Dewan Transportasi Kota dan pihak International For Transport Development Program (IDTP), Selasa sore, mengatakan, pihaknya tidak akan buru-buru menambah koridor busway.
Untuk melanjutkan atau menambah koridor busway, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh koridor yang ada sebelum dilanjutkan atau ditambah koridor berikutnya. ''Saya tidak akan buru-buru tambah koridor,'' kata Fauzi.
Sementara itu, dari rapat evaluasi, ada sembilan rekomendasi yang disampaikan dalam upaya membangun transportasi yang baik bagi rakyat Jakarta khususnya busway. Rekomendasi yang disampaikan tidak lepas dari pembangunan busway yang begitu cepat dalam waktu singkat sehingga banyak hal yang harus disempurnakan. [SINAR HARAPAN | Andreas Piatu]
No comments:
Post a Comment