BeritaJakarta - Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyesalkan kurangnya suplai gas dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk armada busway. Pernyataan itu disampaikannya menyusul tersendatnya pasokan gas untuk busway, Selasa (6/6). Kejadian itu menyebabkan sejumlah armada tidak beroperasi.
Karena itu, Mantan Pangdam jaya itu meminta agar PT PGN dapat menjamin suplai gas sesuai komitmen semula perusahaan tersebut kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Saya tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. Oleh sebab itu, saya minta PT PGN segera mengevaluasi hal-hal teknis agar suplai gas tetap berjalan lancar," kata Sutiyoso, di Balai Kota, Rabu (7/6).
Apalagi, kata Sutiyoso, Jakarta dan Surabaya merupakan pilot project penggunaan bahan bakar gas (BBG) di Indonesia.
"Saya berharap PGN segera memperbaiki kinerja mereka. Saya tidak ingin ada kendala dalam penggunaan BBG di ibu kota," jelas Sutiyoso.
Di tempat yang sama, Udar Pristono, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta membenarkan sejumlah armada di koridor II dan III kemarin tidak dapat beroperasi. Hal itu disebabka0n bocornya pipa gas di Muara Karang, Jakarta Utara. "Akibatnya, suplai gas ke armada busway menjadi tersendat," ujarnya.
Namun, kata Pristono, saat ini kebocoran pipa gas itu sedang diperbaiki. "Mudah-mudahan segera selesai sehingga suplai gas bisa lancar kembali," ungkapnya.
Seperti diberitakan kemarin, sejak pukul 13.00 hingga pukul 17.00 WIB, sejumlah armada bus Transjakarta dan Transbatavia berbahan bakar gas di koridor II dan III tidak beroperasi karena kurangnya pasokan gas. Alhasil, pelayanan kepada pengguna busway menjadi terganggu.
more