Dukung Busway, akan Dibangun 'Park and Ride'
Selamat Saragih
Pemprov DKI akan membangun park and ride serta rest area sebagai fasilitas pendukung pelayanan terhadap penumpang bus Trans-Jakarta di terminal akhir.
Pembangunan fasilitas parkir kendaraan dan tempat istirahat lengkap dengan restoran dan toilet itu akan selesai tahun ini, kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan (Waka Dishub) DKI Udar Pristono kepada Media Indonesia di Jakarta, Senin (15/10) malam.
Sekarang sedang dalam tahap pembangunan park and ride (areal parkir mobil, sepeda motor, dan sepeda) milik calon penumpang busway di Terminal Bus Kalideres, Jakarta Barat. Tempat parkir ini dilengkapi dengan restoran dan toilet, ujar Pristono.
Ia juga menjelaskan calon penumpang bisa memarkir mobil, sepeda motor, dan sepeda di areal parkir khusus seluas 3.820 M2 yang mampu menampung 122 unit mobil, 36-40 sepeda motor, dan 20 buah sepeda di Terminal Bus Kalideres.
"Walau dalam tahap awal bangunan areal parkir khusus calon penumpang busway itu posisinya horizontal, tapi konstruksi bangunannya kita rancang untuk bertingkat (vertikal), karena mencari lahan di Jakarta sulit dan kalaupun ada harganya relatif mahal," ungkap Pristono.
Menurut dia, park and ride yang dilengkapi areal untuk bersitirahat dengan fasilitas toilet itu juga sedang dibangun di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Sedang yang di Terminal Bus Ragunan, Jakarta Selatan, sudah ada dan kini dalam peningkatan kapasitas daya tampung parkir.
Pada tahun anggaran (TA) 2008, lanjutnya, Dishub DKI juga akan membangun fasilitas serupa di Terminal Bus Pinang Ranti, Jakarta Timur, dan Terminal Bus Lebak Bulus dua lantai, Jakarta Selatan.
Diharapkan areal parkir khusus itu mampu menampung semua kendaraan, termasuk sepeda, milik calon penumpang busway.
Sementara di terminal akhir busway Ancol, menurut Pristono, sudah ada areal parkir khusus milik PT Pembangnan Jaya Ancol. Karena pengertian areal parkir calon penumpang busway boleh juga di areal milik swasta maupun masyarakat.
"Intinya parkir di areal yang dibangun Pemprov DKI, milik swasta, dan perkantoran boleh saja bila berdekatan dengan terminal akhir bus Trans-Jakarta. Karena di mana pun parkir tetap bayar retribusi termasuk yang disiapkan milik pemprov," ujar Pristono.
Sementara terkait dengan rencana kepindahan Terminal Bus Pulogadung, Jakarta Timur, ke Pulogebang, Jakarta Timur, sekitar dua tahun lagi, kata Pristono, maka di atas eks areal terminal itu akan dibangun gedung parkir bertingkat untuk kebutuhan penumpang busway dan kendaraan umum.
Lokasi parkir penumpang busway di Pluit sama dengan Ancol, yaitu boleh menggunakan areal parkir swasta Mega Mal. Hal serupa juga bisa dilakukan di Terminal Bus Ciilitan, yang bisa memanfaatkan areal parkir Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur.
Untuk pembangunan fasilitas parkir khusus kendaraan calon penumpang busway di Terminal Bus Blok M, sulit dilakukan karena tidak ada lahan.
"Kendala kita sulit mencari lahan. Jika ada biasanya harganya mahal. Bahkan tidak ada yang mau menjual walau ditawar harga tinggi. Makanya kita rancang gedung parkir di DKI sistem vertikal. (Ssr/Ol-03 - Media Indonesia)
No comments:
Post a Comment