
Populasi Hasselt hanya 70.000, total commuternya mencapai 300.000 orang. Termasuk kota besar ke-empat di Belgia. Sebelum 1997, kepemilikan mobil naik 25% sedang kenaikan populasi hanya 3,3% dalam kurun 1987-1999. Saat itu di Belgia ia menduduki ranking teratas dalam hal kepemilikan mobil.

Ada 40 bus melayani 10 rute. Biaya operasional per tahun sekitar 5 juta euro €, 26% berasal dari pajak, sisanya dari subsidi .
Transportasi-publik gratis memiliki berbagai kelebihan, diantaranya tidak lagi ada pengeluaran biaya untuk petugas dan peralatan untuk penjualan, verifikasi, kartu smart dan sebagainya, sekaligus memotong waktu yang terpakai dalam proses tersebut. Kemudian juga berdampak pada desain dan konstruksi halte/stasiun yang lebih hemat biaya.
Pengaruh lainnya adalah ruang-ruang publik menjadi semakin luas dan lebih bermanfaat, yang mendorong perbaikan kualitas hidup secara umum.

1997 dimulai kampanye "bersama membangun mobilitas gaya baru" atau Samen Anders Mobiel.
Diperkenalkan dua kebijakan di bidang lalulintas: Large Traffic Policy dan Small Traffic Policy. Large Traffic Policy mencakup Mobility Plan, kebijakan transportasi-publik gratis, rancangan-rancangan peraturan sepeda, peraturan parkir, outer ring road, rekonstruksi seputar stasiun kota dll.
Sedangkan Small Traffic Policy ditargetkan untuk penduduk seperti pembuatan tanda larangan parkir, polisi tidur, jembatan penyeberangan dsb.
Mobility Plan mencakup juga kegiatan kampanye agar penduduk memahami kebijakan dan rancangan-rancangannya. Diantaranya dengan menyelenggarakan Hari Tanpa Mobil, Belanja Sambil Bersepeda dll. Hasilnya, berdasarkan pengalaman menjalani hari-hari tanpa mobil itu, para pengusaha di Hasselt menyadari bahwa penjualan meningkat tajam begitu lalulintas mobil dikurangi.
Dalam penjelasan Rancangan dikatakan: "you will find a network of pedestrian shopping streets, where as a pedestrian you can breathe easily and move freely as the imminent danger created by traffic has been removed."

Di negara-negara berkembang, sumber-sumber finansialnya sangat terbatas. Salah satu solusinya bisa dari pemungutan pajak terhadap penggunaan mobil pribadi.
Alasan lain, adanya kekuatiran alat transportasi akan dipenuhi gelandangan dan pelaku kriminal. Namun bukankah situasi serupa juga dihadapi di semua ruang publik? Bagaimana mengurangi kekuatiran itu, tentu ada berbagai tehnik yang bisa diterapkan.
Prinsip ekonomi mengatakan bahwa barang gratis selalu mengarah pada pasar yang tidak efisien. Jika suatu produk tidak diberi harga maka ia akan hadir sebagai produk yang mutunya lebih rendah.
Perdebatannya bisa diperpanjang ke aspek-aspek ruang publik lainnya seperti trotoar, taman, atau jalan raya. Adakah yang menyarankan agar penggunaan ruang publik itu dikenakan tarif?
Transportasi-publik bisa dilihat dari sisi yang sama, sebagai kebutuhan publik yang tidak perlu dibebani biaya.
Dari wikipedia, daftar kota yang menerapkan transportasi-publik gratis:
• Whidbey Island and Camano Island, Washington State - since 1987
• Chapel Hill, North Carolina
• Vail, Colorado - over 20 hours of service every day during Winter
• Logan, Utah and Cache Valley - Logan since 1992 and Cache Valley since 2000
• Clemson, South Carolina
• Commerce, California
• Châteauroux, France
• Compiègne, France; free bus services since 1990s
• Hasselt, Belgium - free bus services since July 1, 1997 which made expensive investments in streets and parking facilities unnecessary.
• Lübben, Germany - influenced by Hasselt
• Mariehamn, Finland - in addition to free bus services, persons and bicycles travel free of charge with the archipelago ferries (you pay a fee for motorcycles, cars, caravans and other vehicles).
• Nova Gorica, Slovenia - since April 2006.
• Türi, Estonia
• Vitré, France - since spring 2001.
• Övertorneå, Sweden - even 70 km free rides on local buses in this rural community
No comments:
Post a Comment