Republika Online: Pada hari Senin (30/4) yang lalu, saya berbelanja di ITC Roxy. Setelah selesai, sekitar pukul 16.30 WIB saya pulang. Biasanya langsung naik Kopami 12 ke arah Senen kemudian dilanjutkan ke arah Lebakbulus dan turun di Buncit Raya
Untuk menghindari kemacetan, saya menggunakan jasa busway dari Jelambar dengan maksud agar dapat pulang lebih cepat walaupun harus berganti-ganti bus dan menempuh jarak yang agak jauh. Dari halte Jelambar saya begitu menikmati perjalanan sampai Harmoni. Begitu turun dan ketika akan menaiki busway yang ke arah Blok M saya harus mengikuti antrean yang begitu panjang dan dorongan dari belakang ketika busway berhenti.
Setelah menunggu sekitar 20 menit akhirnya saya dapat menaiki busway ke arah Blok M dengan berdiri dan turun di dukuh atas. Saya menghadapi masalah yang sama, harus antre berdesakan, menunggu lama, dan naik berdiri busway jurusan Pulau Gadung.
Kejadian tidak nyaman terus saya alami sampai di Pecenongan. Ketika hendak turun dan melanjutkan ke arah Ragunan, halte sudah penuh dan saya turun berdesakan dengan penumpang lain menuju arah yang sama. Setelah menunggu setengah jam, busway koridor VI yang saya tunggu tidak kunjung tiba.
Kemudian busway datang tepat behenti pada pintu yang telah dipenuhi penumpang yang akan naik, akibatnya penumpang yang akan turun tidak dapat turun karena tertahan oleh penuhnya penumpang yang antre akan naik. Hal ini membuat suasana gaduh dan keributan layaknya di pasar. Sekitar satu jam kemudian saya baru dapat menaiki busway berdesakan, berdiri, dan dengan gaya sopir lintas trans sumaterw yang ngebut dan selalu ngerem mendadak. Saya harap pihak busway memperhatikan aspek kenyamanan penumpang, sehingga kejadian ini tidak saya alami lagi.
Gozali
Jl Warung Jati RT 03/09
Kalibata, Pancoran
Jakarta Selatan 12790
No comments:
Post a Comment