“Produktivitas setiap koridor busway dalam mengangkut penumpang harus ditingkatkan. Bahkan di beberapa tempat yang kapasitasnya sudah padat seperti pada koridor I (Blok M-Kota) harus menggunakan bus gandeng,” kata Budi Kuncoro, Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Senin (21/1) di Balai Kota usai paparan evaluasi busway oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta.
Selain itu Budi juga menyatakan :
di beberapa tempat seperti halte Harmoni dibuat jalur khusus untuk menyalip agar kapasitas angkut busway tersebut semakin bertambah.
masalah legal, yaitu kontrak kerja sama antara Pemda DKI Jakarta dan pihak swasta dalam pengelolaan busway perlu diperbaharui. Contohnya masalah pembiayaan pengoperasian busway, bagaimana agar dibuat lebih efisien dalam jangka waktu lebih panjang.
Mesti dievaluasi harga per kilometer. Akan dibentuk tim negosiasi untuk mengkaji rupiah per kilometer busway.
Sementara itu, Kepala Dishub DKI Jakarta Nurachman mengatakan tengah melakukan evaluasi berkaitan dengan kelembagaan busway. “ITDP kan membantu kita dan bisa saja kita minta semacam arahan atau tambahan dari DTKJ (Dewan Transportasi Kota Jakarta),” ujarnya.
Sedangkan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Prijanto mengatakan, pihaknya akan terus menambah kapasitas busway di seluruh koridor. Karena saat ini di koridor I-VII yang seharusnya dilayani 550 unit bus ternyata baru dipenuhi 329 unit bus. “Jadi kalau sudah terpenuhi sebanyak 550 unit bus, maka headway (jarak tempuh) antara satu bus transjakarta dengan bus transjakarta berikutnya sekitar lima menit,” paparnya. [dari beritajakarta.com]
No comments:
Post a Comment