Sekarang naik bus transjakarta sudah tidak nyaman lagi. Penyebab utamanya adalah jumlah armada yang sangat terbatas, terutama untuk koridor tiga jurusan, Kalideres, Jakarta Barat-Harmoni, Jakarta Pusat. Bus selalu penuh sesak, bahkan melebihi kapasitas yang tersedia.
Di samping itu, saya sebagai pengguna setia transjakarta melihat jalur bus khusus (busway) pada pagi hari dari Kalideres ke Grogol, Jakarta Barat, selalu dipenuhi sepeda motor. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi tidak lancar dan semrawut. Belum lagi kalau ada kendaraan lain yang mogok di Jembatan Layang Green Garden-Pesing, Jakarta Barat, kemacetan tidak dapat dihindarkan.
Seharusnya pihak TransJakarta selaku penanggung jawab busway selalu mempersiapkan mobil derek, misalnya di daerah Pesing, sehingga kemacetan arus lalu lintas dapat diatasi.
Selain itu, busway arah balik ke Kalideres pada pukul 16.00-20.00 di Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, sampai dengan lampu lalu lintas Tomang, Jakarta Barat, sudah dipenuhi dengan kendaraan pribadi.
Apabila pada waktu normal biasa ditempuh sekitar 20 menit, pada waktu tersebut jalur Harmoni-Grogol bisa ditempuh selama 60 menit dan bahkan lebih. Apabila kondisi seperti itu tidak segera diatasi, kepercayaan warga terhadap kendaraan umum yang nyaman dan aman akan menurun sehingga kendaraan pribadi akan bertambah banyak. Akibatnya, tujuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi jumlah mobil pribadi akan gagal.
Mohon agar Pemprov DKI Jakarta segera menertibkan dan menegakkan peraturan yang benar dan tegas tanpa toleransi. Hal itu dilakukan agar nasib angkutan umum yang menjadi andalan bagi warga seperti transjakarta tidak berujung seperti angkutan massal pendahulunya, yaitu bus kota, metromini, dan kopaja.
Soeprono
Jalan Cengkareng Indah,
Jakarta Barat
KOMPAS
No comments:
Post a Comment