14.8.07

Paradigma Kampungan

Sutiyoso: Ubah Paradigma Kampungan ke Metropolitan
Warga disarankan lebih banyak memanfaatkan kendaraan publik.

REPUBLIKA -- Masyarakat diminta mengubah paradigma dalam tertib lalu lintas. Selain itu, warga juga disarankan lebih banyak memanfaatkan kendaraan publik dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
Menurut Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, perubahan paradigma dalam tertib lalu lintas ini menyusul upaya pemerintah provinsi (pemprov) yang sudah mencanangkan pola transportasi makro (PTM). Dengan demikian, masyarakat tidak lagi direpotkan dengan fasilitas transportasi publik yang terus dikembangkan.

''Paradigma kampungan harus diubah ke paradigma metropolitan. Dalam pemanfaatan transportasi publik harus diimbangi dengan pelayanan yang prima, seperti di Terminal Kalideres kali ini sudah tersedia rest area maupun park and Ride (area istirahat dan lahan parkir),'' ujar Sutiyoso dalam sambutan peresmian rest area dan peletakan batu pertama park and ride di Terminal Kalideres, Jakarta, Senin (13/8). Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat pengguna bus TransJakarta bisa memarkir kendaraannya di terminal.

Sutiyoso menjelaskan, dalam pola PTM, pemerintah sudah optimal meningkatkan pelayanan transportasi publik. Untuk bus TransJakarta, saat ini sudah tersedia tujuh koridor, dan tahun ini ditarget menjadi 10 koridor. Kemudian proyek waterway sudah berjalan, meski belum efektif. Selanjutnya proyek subway. Untuk proyek ini ada bank di Jepang yang sudah siap membantu pendanaan. ''Kemudian proyek monorel tiang pancang sudah disediakan, dan Insya Allah akan terwujud.

Perubahan paradigma juga disoroti mengenai penggunaan jalur bus TransJakarta. Sutiyoso mengaku saat menuju ke Terminal Kalideres, melihat dua kendaraan sepeda motor yang melaju ke jalur busway. Maka tidak heran, katanya, dua hari lalu dia mendengar ada informasi dua warga tewas ketika melaju di jalur bus TransJakarta.

''Paradigma ini yang harus diubah, pemerintah menyediakan sarana masyarakat harus ikut menertibkan dan mematuhi peraturan lalu lintas. Saya juga meminta petugas polantas dan petugas Dishub menindak tegas pengguna jalan yang melaju ke jalur busway. Begitu juga masyarakat saatnya beralih ke transportasi publik,'' paparnya.

Sutiyoso mengatakan guna menambah kenyamanan pengguna bus TransJakarta tapi menggunakan kendaraan pribadi, saat ini di Terminal Kalideres telah disediakan lapangan parkir kendaraan pribadi seluas 3.820 meter persegi. Penumpang kendaraan pribadi yang ingin naik bus TransJakarta dapat memarkirkan kendaraannya terlebih dahulu.

Kepala Dinas Perhubungan Nurachman, menjelaskan, kawasan park and ride ini berkapasitas 122 unit kendaraan roda empat ditambah 36 unit parkir kendaraan roda dua serta 20 lahan parkir sepeda biasa.

Sutiyoso menjelaskan, park and ride diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai area parkir saja tetapi dapat dikembangkan sebagai tempat fasilitas penunjang seperti pertokoan, rest area serta area makanan. Untuk rest area (tempat releks) berada di 1.200 meter persegi, yang tersedia 12 ruang usaha, sepuluh di antaranya food court, tempat ATM serta toko berbagai assesoris.

"Akhir tahun ini akan dikembangkan di Terminal Kampung Rambutan dan Ragunan. Tahun depan akan disediakan di Terminal Rawa Buaya," jelas Sutiyoso.

Fakta Angka: 3.820 M2 Luas lapangan parkir untuk kendaraan pribadi

No comments:

Post a Comment