TEMPO Interaktif, Jakarta:Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di Jakarta masih banyak kurang. Demikian disampaikan Manajer Operasional PT Transjakarta, Rene Nunumete, kepada Tempo, Kamis (26/4). Rene mencontohkan pom gas di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur yang menjadi penyuplai bahan bakar bus transjakarta koridor II dan III.
Menurut Rene, sekali pengisian bus membutuhkan 180 bar dengan waktu 10 menit. Itu dalam kondisi tekanan gas sedang bagus. Tapi kalau turun bisa sampai 30 menit sekali isi. Permasalahan waktu memang kerap muncul karena lebih sering turun tekanan. Padahal satu armada busway membutuhkan dua kali pengisian gas dalam sehari.
Stasiun gas di Perintis melayani sekitar 80 bus per hari. Selain melayani koridor II dan III, koridor lain kerap mengisi di sana. Selain di Perintis, stasiun gas juga ada antara lain di Rawa Buaya dan di Jalan Daan Mogot, Pesing, Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso usai mendengar pemaparan Dinas Perhubungan tentang SPBG mengatakan perjanjian kerja sama pendirian SPBG perlu diperbaiki. "Supaya win-win solution, tidak ada yang dirugikan termasuk kita," kata dia.
Menurut Sutiyoso, perjanjian antara pemerintah provinsi DKI Jakarta sebagai penyedia lahan dan Petrogas sebagai pemilik stasiun masih banyak kekurangan. "Tapi itu wajar karena SPBG kan sesuatu yang baru," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertambangan Peni Susanti mengatakan pemerintah provinsi DKI Jakarta membuka lahan miliknya untuk digunakan investor sebagai stasiun gas. Ketiga lahan itu di Tanah Merdeka, Jakarta Utara dan Kramat Jati dan Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Reza Maulana
No comments:
Post a Comment