TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Perhubungan Agum Gumelar menyesalkan tidak adanya koordinasi yang baik antara Departemen Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pelaksanaan program busway. Akibatnya muncul reaksi kontra yang kuat dari masyarakat Jakarta.
"Selama ini lack of communication, tahu-tahu sudah berjalan. Saya justru mau meminta penjelasan dari Gubernur DKI (Sutiyoso)," kata dia di sela-sela acara penandatanganan sampul dan perangko hari pertama peringatan 100 Tahun Penerbangan di gedung Departemen Perhubungan Jakarta, Rabu (17/12).
Menurut Agum, pihaknya akan meminta penjelasan lengkap mengenai program busway dalam pertemuan dengan Sutiyoso. "Sudah diatur waktunya besok (Kamis, 18/12)untuk paparkan kepada saya," ujar Agum.
Sebelumnya, Direktus Jenderal Perhubungan Darat Iskandar Abubakar mengatakan pemerintah provinsi DKI terlalu berani menempatkan busway pada koridor yang sangat penting. “Untuk koridor lain mungkin busway cocok. Tapi tidak untuk yang sekarang. Jadi saya hanya melihat ini sebagai solusi jangka pendek,” katanya.
Lebih lanjut menurutnya, busway hanya menyediakan satu jalur saja. Padahal, harusnya angkutan yang mulai beroperasi 15 Januari 2004 ini, akan menjadi lebih baik kalau membentuk sebuah jaringan. Artinya, juga menyediakan feeder services atau angkutan pengumpan yang bagus. “Jangan naik bus AC tapi nantinya menuju tempat tujuan naik metromini yang eplek-eplek,” ujar Iskandar.
SS. Kurniawan - Tempo News Room
No comments:
Post a Comment