TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso melantik 15 anggota Dewan Transportasi Kota, Selasa (11/1). Mereka adalah kalangan swasta seperti lembaga swadaya masyatakat, apakar transportasi, dan pengusaha angkutan. Wakil Dinas Perhubungan serta dari Polda Metro Jaya, juga masuk menjadi anggota.
Indah Suksmaningsih, anggota dewan dari lembaga swadaya masyarakat, berjanji akan melakukan pemulihan transportasi di Ibu Kota. "Target utamanya adalah memindahkan mobil pribadi ke angkutan masal," tekad Indah.[source]
Apabila dalam perjalannya mendapat tantangan, dirinya akan keluar dari lembaga tersebut. Lain halnya dengan Naufal Yahya. Anggota dewan dari unsur Kepolisian Daerah Metro Jaya ini mengaku akan berkonstrasi pada masalah keamanan dan penanganan darurat.
Menurut dia, semua itu masih dalam tahap pembahasan. Keputusan program kerja baru akan ada setelah rapat koordinasi dengan semua anggota. Dalam sambutannya, Gubernur DKI Sutiyoso menyatakan, pembentukan dewan ini merupakan upaya pemerintah mengatasi masalah transportasi umum yang makin tidak kondusif.
Mereka yang dilantik adalah Soetanto Soehodho, Hayati Sari Hasibuan, F. Trisbiantara (unsur perguruan tinggi), Agus Sidharta (pakar transportasi bidang perencanaan), Murdiawan Wirjoharjo (pakar transportasi di bidang lingkungan), SN. Milatia Mu'min (pakar transportasi bidang pembiayaan).
Berikutnya, Sriwidodo, Eka Sari Lorena S (pengusaha angkutan), Andi Rahmah, Indah Suksmaningsih (LSM), Erwin Cahya (awak angkutan), Dewi Wandasari, Dedy Suhardady (masyarakat penggguna), D.A. Rini (dinas perhubungan) dan M. Naufal Yahya (Polda Metro Jaya). [Suryani Ika Sari-Tempo News Room]
busway, Jakarta, TransJakarta, koridor, halte, JPO, SWPA, HCB, Harmoni, Sarinah, denah, peta, DTK, BLU, BBG, bus, armada, separator, tiket, Jakcard, dishub
12.1.05
6.1.05
Harmoni Central Busway akan dibangun
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun Harmoni Central Busway. Halte yang menjadi pusat kedatangan dan keberangkatan bus jalur khusus tersebut berdiri di atas Kali Moolenvelt.
Halte itu menjadi titik temu tiga koridor busway, yaitu koridor I (Blok M-Kota), koridor II (Pulogadung–Harmoni) dan koridor III (Harmoni–Kalideres). Ukuran halte 5 x 78 meter, 10 kali lebih besar dari halte busway yang sudah ada.
Fasilitas HCB akan dilengkapi tiga buah pintu pada sisi kanan dan sisi kiri. PT Arkonin, konsultan yang ditunjuk Dinas Perhubungan DKI, Nurjaman, mengatakan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 29 miliar. "Halte ini memiliki kapasitas besar yaitu 400-500 orang," papar Nurjaman di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/1).
Dana di atas juga dialokasikan untuk membangun dua putaran U (U turn) busway dan double track (dua jalur) sepanjang 340 meter pada dua sisi. Diharapkan, dengan jalur ini kemacetan ditiga koridor tidak terjadi.
Nurjaman yakin, meskipun terjadi pelebaran di sekitar sungai. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rustam Effendi menambahkan, proyek ini akan dimulai Maret 2005, dan diperkirakan rampung 6 bulan kemudian.
Suryani Ika Sari-Tempo News Room
Halte itu menjadi titik temu tiga koridor busway, yaitu koridor I (Blok M-Kota), koridor II (Pulogadung–Harmoni) dan koridor III (Harmoni–Kalideres). Ukuran halte 5 x 78 meter, 10 kali lebih besar dari halte busway yang sudah ada.
Fasilitas HCB akan dilengkapi tiga buah pintu pada sisi kanan dan sisi kiri. PT Arkonin, konsultan yang ditunjuk Dinas Perhubungan DKI, Nurjaman, mengatakan dana yang dibutuhkan sekitar Rp 29 miliar. "Halte ini memiliki kapasitas besar yaitu 400-500 orang," papar Nurjaman di Balai Kota Jakarta, Kamis (6/1).
Dana di atas juga dialokasikan untuk membangun dua putaran U (U turn) busway dan double track (dua jalur) sepanjang 340 meter pada dua sisi. Diharapkan, dengan jalur ini kemacetan ditiga koridor tidak terjadi.
Nurjaman yakin, meskipun terjadi pelebaran di sekitar sungai. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rustam Effendi menambahkan, proyek ini akan dimulai Maret 2005, dan diperkirakan rampung 6 bulan kemudian.
Suryani Ika Sari-Tempo News Room
3.1.05
Dicari: 15 Sopir Perempuan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Operator bus Transjakarta PT Jakarta Express Trans (JET) sedang mencari sopir perempuan. Direktur Umum dan Keuangan PT JET Ibnu Susanto mengatakan, rencana perekrutan sopir ini sudah digodok tim khusus. “Kami butuh sekitar 10-15 sopir perempuan,” katanya dalam siaran pers yang diterima Tempo.
Menurut Ibnu, rencana rekrutmen ini sudah lama dibahas. Bahkan, saat busway diluncurkan tahun lalu, PT JET berharap memiliki sopir perempuan. “Tapi saat itu, ada beberapa kendala. Kami berharap segera ada realisasinya tahun ini,” kata Ibnu, tanpa merinci kendala yang dimaksud.
Sopir perempuan ini harus memenuhi standar kualifikasi. “Yang penting harus sehat dan mempunyai SIM B1 umum,” kata Ibnu. Syarat lain, kandidat harus masih muda. “Maksimal 40 tahun,” ujarnya.
Selain itu, persyaratan formal juga harus disiapkan sang calon yakni, ijazah pendidikan terakhir dan pengalaman. Khusus untuk tes bagi calon sopir ini, PT JET akan menggunakan standar dari Departemen Perhubungan.
Proses rekrutmen akan melewati beberapa tahap. Pertama, tes tertulis. Calon sopir harus mempunyai pengetahuan teknik mekanik bus, selain ketrampilan mengemudi. “Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas juga menjadi salah satu materi ujian,” katanya. Bila lulus tes ini, sederet tes lain masih menunggu, antara lain tes lapangan, tes kesehatan, dan wawancara.
Soal gaji, tidak berbeda dengan sopir busway selama ini. Mereka akan menerima gaji sebesar Rp 2.010.000. “Selain itu, kita memberikan sekali makan, juga mes untuk istirahat,” tuturnya.
Kepala Badan Pengelola (BP) TransJakarta Irzal Z Djamal menyambut baik rencana ini. Menurut Irzal, rencana perekrutan sopir perempuan ini, awalnya dilontarkan Gubernur Sutiyoso saat studi banding ke Bogota, Kolumbia. “Waktu Gubernur Sutiyoso naik, yang mengemudikan adalah mahasiswi. Cara mengemudinya tenang dan profesional,” jelas Irzal.
Bagi yang berminat, lamaran bisa dikirim ke PT JET di Jl Raya Pondok Gede Km 3 Pinangranti, Jakarta Timur, Telp. 8415111. Aplikasi ditunggu hingga akhir Januari 2005.
Multazam
Menurut Ibnu, rencana rekrutmen ini sudah lama dibahas. Bahkan, saat busway diluncurkan tahun lalu, PT JET berharap memiliki sopir perempuan. “Tapi saat itu, ada beberapa kendala. Kami berharap segera ada realisasinya tahun ini,” kata Ibnu, tanpa merinci kendala yang dimaksud.
Sopir perempuan ini harus memenuhi standar kualifikasi. “Yang penting harus sehat dan mempunyai SIM B1 umum,” kata Ibnu. Syarat lain, kandidat harus masih muda. “Maksimal 40 tahun,” ujarnya.
Selain itu, persyaratan formal juga harus disiapkan sang calon yakni, ijazah pendidikan terakhir dan pengalaman. Khusus untuk tes bagi calon sopir ini, PT JET akan menggunakan standar dari Departemen Perhubungan.
Proses rekrutmen akan melewati beberapa tahap. Pertama, tes tertulis. Calon sopir harus mempunyai pengetahuan teknik mekanik bus, selain ketrampilan mengemudi. “Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas juga menjadi salah satu materi ujian,” katanya. Bila lulus tes ini, sederet tes lain masih menunggu, antara lain tes lapangan, tes kesehatan, dan wawancara.
Soal gaji, tidak berbeda dengan sopir busway selama ini. Mereka akan menerima gaji sebesar Rp 2.010.000. “Selain itu, kita memberikan sekali makan, juga mes untuk istirahat,” tuturnya.
Kepala Badan Pengelola (BP) TransJakarta Irzal Z Djamal menyambut baik rencana ini. Menurut Irzal, rencana perekrutan sopir perempuan ini, awalnya dilontarkan Gubernur Sutiyoso saat studi banding ke Bogota, Kolumbia. “Waktu Gubernur Sutiyoso naik, yang mengemudikan adalah mahasiswi. Cara mengemudinya tenang dan profesional,” jelas Irzal.
Bagi yang berminat, lamaran bisa dikirim ke PT JET di Jl Raya Pondok Gede Km 3 Pinangranti, Jakarta Timur, Telp. 8415111. Aplikasi ditunggu hingga akhir Januari 2005.
Multazam