24.10.08

Busway akan dikelola asing

Pemprov DKI menawarkan pengembangan sistem operasional lima koridor busway, yaitu koridor 11 (Pulo Gebang-Kampung Melayu), 12 (Pluit -Tanjung Priok), 13 (Pondok Kelapa-Blok M), 14 (UI-Manggarai), dan 15 (Ciledug-Blok M), kepada investor asing.
Penawaran atas investasi senilai Rp 500 miliar itu dipaparkan dalam Forum Bisnis Jakarta (Jakarta Business Forum-JBF) bertema Invest Jakarta 2008 yang digelar Pemprov DKI, Kamis (23/10).

Ada lima proyek ditawarkan kepada investor dari 14 negara: pengadaan bus Transjakarta, pembangunan Terminal Pulogebang (Rp 30 miliar), pembangunan enam ruas jalan tol (Rp 40 triliun), kelanjutan pembangunan monorel senilai (Rp 6,5 triliun), dan penanganan limbah.

"BLU Transjakarta tetap menangani uang negara. Tapi, BLU kan bisa kerja sama dengan pihak lain, misalnya untuk tiketing," ujar Kabid Perencanaan dan Promosi BKM PKUD Harry Soesetyo.
Ia mengatakan, sistem tiketing sekarang masih tradisional. Di Singapura, sistem tiket hanya dengan melewatkan dompet di samping pemindai—mirip sistem barcode—penumpang bisa naik bus. Selain itu, perlu ada pembangunan jaringan fiber optik pada jalur Transjakarta untuk memonitor jumlah penumpang dan posisi bus. [selengkapnya di Kompas]

No comments: